Keren! Badri Thoha (Alumni MAN 2 Padangsidimpuan), Anak Tukang Becak Jadi Praja IPDN

Ada kebanggaan yang luar biasa dan tidak ternilai pada Badri Thoha, Muda Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Kabupaten Sumedang yang sudah dikukuhkan Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo diwakili Gubernur IPDN Jatinangor, Prof. Dr. Ermaya Suradinata di Kampus IPDN.
Muda praja berusia 18 tahun, yang juga warga Padangsidimpuan Sumatera Utara ini berasal dari keluarga sederhana. Badri pun bukan terlahir dari keluarga kaya raya dan hartanya berlimpah. Dia juga bukan dari keluarga pejabat atau terpandang di mata masyarakat lainnya.
“Orang tua laki-laki saya tukang becak. Orang tua perempuan sehari-hari ada di rumah,” aku Badri kepada wartawan usai dikukuhkan menjadi muda praja dari calon muda praja IPDN Jatinangor.

Hal itu diungkapkannya usai makan siang bersama teman-temannya di gedung Menza dan Laundry Kampus IPDN Jatinangor. Badri juga sempat terdiam dan kedua matanya berkaca-kaca ketika ditanya kedua orang tuanya tidak hadir dalam acara pengukuhan calon muda praja menjadi muda praja tersebut. Sedangkan orang tua muda praja lainnya, umumnya hadir dan menyaksikan pengukuhan tersebut. Bahkan terlihat muda praja dan para orang tua makan siang di dalam gedung yang sama.
“Kedua orang tua saya tidak bisa datang. Karena biaya untuk datang ke sini cukup besar, bisa mencapai ratusan ribu rupiah,” aku anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Mislan Suwedi dan Nurbaya Nasution ini.
Sementara itu, pekerjaan orang tuanya menjadi tukang becak, kata dia, dalam sehari sempat mendapatkan Rp 10.000. Melihat pendapatan sebesar itu, jauh dari harapan kedua orang tuanya untuk menyaksikan anaknya memasuki awal mengikuti pendidikan kepamongan di Kampus IPDN.

Meski demikian, Badri mengaku, sangat bangga karena bisa lolos menjadi Muda Praja IPDN Jatinangor dengan melewati seleksi yang cukup ketat. Mulai dari seleksi tahapan kompetensi dasar, kesehatan, psikologi, kejujuran dan tes lainnya.
Mengingat pendaftar yang ingin menjadi calon muda praja IPDN sebanyak 32.362 orang, sedangkan yang diterima 897 orang dari kuota 900 orang.

“Saya bangga dan senang bisa diterima di IPDN,” aku alumni siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Padang Sidempuan Sumatera Utara.

Ia berharap mengikuti pendidikan di Kampus IPDN Jatinangor ini bisa lebih berprestasi lagi. Selain sudah menjadi cita-citanya sejak lama bisa melanjutkan pendidikan ke IPDN Jatinangor, juga mendapatkan dorongan dan dukungan dari kedua orang tuanya.
“Menjadi muda praja sudah menjadi keinginan sendiri,” katanya.
Ia mengatakan, selama mengikuti pendaftaran dan seleksi calon muda praja IPDN pun tinggal di rumah kakak alumni MAN 2 Padangsidimpuan. Selama menetap sementara di rumah temannya di Padang itu, pemilik rumah turut membantu membiayai semua kebutuhannya selama mengikuti seleksi tersebut.
“Teman kakak alumni itu membiaya semua kebutuhan saya. Termasuk memberikan uang transportasi dan memberikan tempat tinggal sementara,” tuturnya.

http://m.galamedianews.com/bandung-r…raja-ipdn.html